- Cara Pesan di Website ❯ Silahkan pilih produk terlebih dahulu, kemudian tekan Add To Chart, Lalu Klik Keranjang Belanja dan Checkout
- Cara Pesan di Marketplace ❯ Silahkan pilih produk terlebih dahulu, kemudian pilih Shopee / Tokopedia / Lazada di bawah "Pemesanan yang lebih cepat!"
- Full Support ❯ Jika ada pertanyaan mengenai produk Humaira Solution silahkan chat Via Whatsapp
Sejarah Sarung Indonesia
Sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung. Ini adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di Indonesia atau tempat-tempat sekawasan. Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah).
Kain sarung dibuat dari bermacam-macam bahan: katun, poliester, atau sutera. Penggunaan sarung sangat luas, untuk santai di rumah hingga pada penggunaan resmi seperti ibadah atau upacara perkawinan. Pada umumnya penggunaan kain sarung pada acara resmi terkait sebagai pelengkap baju daerah tertentu.
Sejarah
Sepanjang banyak tempat di Asia Tenggara, terutamanya di Indonesia dan Malaysia, teknik pewarnaan kuno yang dikenal sebagai batik digunakan untuk menghasilkan warna dan pola yang khas pada kain dari tiap sarung. Potongan kain dengan bentuk seperti ini sering kali dipakai baik lelaki maupun wanita di Asia, Semenanjung Arab, dan tanduk Afrika.[1]
Sarung adalah pakaian dari komunitas pelaut di Semenanjung Malaysia, Sumatra dan Jawa; Menurut Gittinger,[2] sarung lalu diperkenalkan di pulau Madura dan sepanjang pantai utara Jawa. Di Malaysia, masyarakat biasanya memanggil Sarung dengan nama Kain Pelikat
Sarung juga dikenal dengan nama izaar, wazaar atau ma’awis.
Penggunaan sarung telah meluas, tak hanya di Sumatra, Jawa dan Semenanjung Malaya, namun juga mencapai Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, Arab hingga Amerika dan Eropa.
Sarung dan zaman perjuangan
Pada zaman penjajahan Belanda, sarung identik dengan perjuangan melawan budaya barat yang dibawa para penjajah. Kaum santri merupakan masyarakat yang paling konsisten menggunakan sarung, sedangkan kaum nasionalis abangan hampir meninggalkan sarung. Sikap konsisten penggunaan sarung juga dijalankan oleh salah seorang pejuang yaitu KH Abdul Wahab Hasbullah, seorang tokoh penting di Nahdhatul Ulama (NU). Suatu ketika, KH Abdul Wahab Hasbullah pernah diundang Presiden Soekarno. Protokol kepresidenan memintanya untuk berpakaian lengkap dengan jas dan dasi. Namun, saat menghadiri upacara kenegaraan, ia datang menggunakan jas tetapi bawahannya sarung. Padahal biasanya orang mengenakan jas dilengkapi dengan celana panjang. Sebagai seorang pejuang yang sudah berkali-kali terjun langsung bertempur melawan penjajah Belanda dan Jepang, Abdul Wahab tetap konsisten menggunakan sarung sebagai simbol perlawanannya terhadap budaya Barat. Ia ingin menunjukkan harkat dan martabat bangsanya di hadapan para penjajah.[3]
Motif sarung
Sarung untuk pakaian daerah dapat pula dibuat dari bahan tenun ikat, songket, serta tapis. Masing-masing jenis bahan sarung tersebut berasal dari daerah yang berbeda di Indonesia. Sarung dari NTT, NTB, Sulawesi, dan Bali menggunakan bahan yang terbuat dari tenun, sedangkan songket, sangat identik dengan ciri khas adat Minangkabau dan Palembang. Sementara tapis adalah kain khas yang berasal dari Lampung.
Sarung yang terbuat dari tenun menggunakan motif yang sederhana, cenderung lebih bermain warna, dibanding motif yang ‘ramai’. Sedangkan tapis dan songket, sekilas akan terlihat sama. Motif tapis memiliki unsur alam seperti flora dan fauna, sedangkan motif songket, terlihat lebih meriah dengan motif yang mengisi seluruh isi bahan. Persamaan keduanya adalah terbuat dari benang emas dan perak.
Motif kain sarung yang umum adalah garis-garis yang saling melintang (kotak-kotak). Nilai filosofisnya adalah setiap melangkah baik ke kanan, kiri, atas ataupun bawah, akan ada konsekuensinya. Hal ini juga serupa pada gradasi bermotif papan catur seperti sarung bali. Saat kita berada di titik putih, melangkah ke manapun, perbedaan menghadang.
Sarung di berbagai negara
Sarung di Yaman dikenal dengan nama futah, izaar, wazaar atau ma’awis. Di Oman, sarung dikenal dengan nama wizaar. Orang Arab Saudi mengenalnya dengan nama izaar.
Tekstil merupakan industri pelopor pada era Islam. Pada era itu, standar tekstil masyarakat Muslim di Semenajung Arab sangat tinggi. Industri tekstil pada era Islam memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap Barat.[4]
Sarung telah menjadi pakaian tradisonal masyarakat Yaman.[5] Hingga kini, tradisi itu masih tetap melekat kuat. Sarung Yaman menjadi salah satu oleh-oleh khas tradisional dari Yaman.Orang-orang yang berkunjung ke Yaman biasanya menjadikan sarung sebagai buah tangan. Sarung Yaman terdiri dari beberapa variasi, di antaranya model assafi, al-kada, dan annaqshah. Sebenarnya di dunia Arab, sarung bukanlah pakaian yang diidentikkan untuk melakukan ibadah seperti sholat. Bahkan di Mesir sarung dianggap tidak pantas dipakai ke masjid maupun untuk keperluan menghadiri acara-acara formal dan penting lainnya. Di Mesir, sarung berfungsi sebagai baju tidur yang hanya dipakai saat di kamar tidur.
Tags: blog diztro, demo diztro, diztro, oketheme
Sejarah Sarung Indonesia
Pellentesque non luctus arcu, eget dapibus libero.
Diposting oleh adminSed eu dolor eleifend, imperdiet ipsum vitae, sagittis mi. Pellentesque non luctus arcu, eget dapibus libero. Curabitur tempus elit in orci tempor, id sagittis turpis fringilla. Suspendisse sed ligula at urna sollicitudin semper. Aenean aliquam bibendum erat, non varius eros tincidunt id. Proin bibendum sollicitudin ullamcorper. Vestibulum eu congue urna. Proin sagittis neque nec leo…
SelengkapnyaPellentesque ultrices justo eget augue vehicula
Diposting oleh adminLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam malesuada ornare sagittis. Mauris lobortis imperdiet vestibulum. Vivamus ut magna faucibus, ultrices enim eu, dignissim nunc. Donec lacinia aliquam interdum. Praesent in fringilla lorem, eget malesuada dolor. Aenean et rhoncus ipsum, et auctor tortor. Mauris sapien nisl, gravida at volutpat a, pellentesque id dui. Ut ac…
SelengkapnyaDuis ut purus hendrerit massa viverra cursus eget et mauris
Diposting oleh adminDonec vehicula, velit vel egestas mollis, urna ante commodo lorem, nec vestibulum nibh velit eu quam. Phasellus ultricies odio dolor, nec volutpat enim egestas quis. Nulla vel nibh eu est iaculis facilisis ac vel augue. Vestibulum ipsum metus, pharetra eu dictum quis, efficitur ut felis. Nulla leo nunc, sodales quis euismod id, maximus vitae velit….
SelengkapnyaSejarah Sarung Indonesia
Diposting oleh adminSarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung. Ini adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di Indonesia atau tempat-tempat sekawasan. Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah). Kain sarung dibuat dari bermacam-macam bahan: katun, poliester, atau sutera. Penggunaan sarung…
SelengkapnyaSajadah Travel Humaira Pouch – STH-004
Sajadah Travel Humaira (STH-004) merupakan sajadah yang praktis untuk dibawa saat bepergian dengan tas kecil agar lebih mudah disimpan dimanapun dan kapanpun untuk melaksanakan shalat Spesifikasi Sajadah Travel Humaira STH-004: Bahan Beludru Ukuran : 57 x 33 cm Kemasan : Pouch Sajadah Travel Humaira di produksi langsung oleh Humaira Solution yang berlokasi di Majalaya, Kabupaten…
Rp 17.000 Rp 18.700Celana Sarung Dewasa Humaira Sporty
Celana Sarung Dewasa Humaira Sporty terbuat dari bahan katun berkualitas cocok untuk dipakai sehari-hari maupun acara formal, simple dipakai untuk sholat dan pengajian Detail Produk Bahan katun dengan Motif polos dengan garis ditengah Pinggang Full karet Saku didepan dengan sablon humaira Style Sporty ( Hareem ) Adem dan nyaman Ukuran All size Tinggi 90 Cm…
Rp 35.000 Rp 38.500Sinjang Humaira Sarung Sultan – Sahl
Sinjang Humaira Sarung Sholat Pria Sultan – Sahl merupakan sarung tenun bermutu tinggi, dibuat dari benang pilihan berkualitas di produksi idan diproses menggunakan mesin berteknologi canggih. Setiap tahapan produksi melalui seleksi kualitas yang ketat, sehingga menghasilkan kualitas sarung yang cemerlang, tidak luntur dan tidak kusam. Spesifikasi produk Sinjang Humaira Sarung Sholat Pria Sultan: – Berbahan…
Rp 110.000 Rp 121.000Sajadah Travel Humaira Pouch – STH-001
Sajadah Travel Humaira (STH-001) merupakan sajadah yang praktis untuk dibawa saat bepergian dengan tas kecil agar lebih mudah disimpan dimanapun dan kapanpun untuk melaksanakan shalat Spesifikasi Sajadah Travel Humaira STH-001: Bahan Beludru Ukuran : 57 x 33 cm Kemasan : Pouch Sajadah Travel Humaira di produksi langsung oleh Humaira Solution yang berlokasi di Majalaya, Kabupaten…
Rp 17.000 Rp 18.700SERAGAM KEUMENKEU/ KEMEJA KEUMENKEU BIRU PANJANG DAN PENDEK LAKI-LAKI
Kondisi: Baru Waktu Preorder: 3 – 5 Hari Min. Pemesanan: 1 Buah Etalase: Semua Etalase Kini Kami Kembali dengan Produk terbaru kami yaitu, kaos olahraga yang telah kami buat dan mengikuti ketentuan yang ada. KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 578/KM.1/2023 TENTANG ATRIBUT KELENGKAPAN PAKAIAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. *Spesifikasi Kemeja* 1. Bahan…
Rp 227.500
CELANA KULOT LIDI WANITA KEKINIAN /CELANA KULOT
CELANA KULOT LIDI WANITA MURAH DAN KEKINIAN **** SPESIFIKASI PRODUK **** Dengan bahan yang nyaman di gunakan, karet pinggang tidak membuat gatal pada kulit Rekomendasi banget buat remaja dan dewasa yang ingin tampil sederhana tetapi elegan, cocok di gunakan sehari-hari untuk main bareng temen, bareng doi ataupun bareng keluarga **** DETAIL PRODUK ****…
Rp 18.500
Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.